Sebelum
jauh membahas tentang resistor, kita harus kenalan dulu dengan yang namanya
resistor. Resistor merupakan sebuah
komponen elektronika yang termasuk komponen pasif yang mempunyai sifat
menghambat arus listrik.
Dalam sebuah rangkaian elektronika,
resistor bisa difungsikan sebagai :
1.
Sebagai
pembagi arus
2.
Sebagai
penurun tegangan
3.
Sebagai
pembagi tegangan
4.
Sebagai
penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain.
Satuan nilai dari
resistor adalah ohm, biasa disimbolkan Ω. Besarnya nilai hambatan pada resistor
biasanya disebut dengan resistansi.
Resistor sendiri memiliki
banyak macam. Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis
yaitu :
1.
Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Resistor tetap adalah resistor yang nilai
resistansi/hambatannya tetap. Berikut ini merupakan contoh resistor tetap dan
simbol nya
-
Contoh fisik resistor tetap
-
Simbol resistor tetap
Resistor ini memiliki 2 kaki dan biasanya terdapat kode
warna pada bagian fisiknya. Kode warna tersebut mewakili nilai resistansi dari
resistor tersebut. Berikut ini merupakan tabel kode warna yang ada pada
resistor.
Dalam menentukan nilai resistor melalui kode warnanya,
terlebih dahulu kita harus tahu pedoman dalam menetukan urutan gelang warna
tersebut. Berikut ini adalah pedoman menentukan urutan gelang warna dari gelang
pertama sampai gelang terakhir.
1. Gelang pertama tidak berwarna hitam,
emas, perak, atau tidak berwarna
2. Gelang terakhir ( toleransi )
jarak/spasinya lebih lebar dibanding dengan jarak gelang yang lain
3. Gelang pertama dibuat lebih lebar
dari yang lain, apabila spasi antar gelang jaraknya sama
Untuk resistor yang memiliki 4 gelang warna berikut ini
merupakan cara menghitung nilai resistansi berdasarkan kode warna pada resistor
1. Gelang pertama merupakan angka/nilai
pertama resistor. Dengan kata lain, kode/gelang warna yang pertama merupakan
angka puluhan.
2. Gelang kedua merupakan angka/nilai
kedua resistor. Kode/gelang warna ini merupakan angka satuan.
3. Gelang ketiga merupakan nilai
pengali.
4. Gelang ke empat merupakan nilai
toleransi dari resistor.
Untuk resistor yang memiliki 5 gelang warna berikut ini
merupakan cara menghitung nilai resistansi berdasarkan kode warna pada resistor
1. Gelang pertama merupakan angka/nilai
pertama resistor. Kode/gelang warna yang pertama merupakan angka ratusan.
2. Gelang pertama merupakan angka/nilai
pertama resistor. Kode/gelang warna yang pertama merupakan angka puluhan.
3. Gelang kedua merupakan angka/nilai
kedua resistor. Kode/gelang warna ini merupakan angka satuan.
4. Gelang ketiga merupakan nilai
pengali.
5. Gelang ke empat merupakan nilai
toleransi dari resistor.
Contoh
penghitungan nilai resistansi berdasarkan kode warna adalah sebagai berikut :
Resistor tetap tidak selalu memiliki kode warna dibadan
resistornya, tetapi ada juga resistor tetap yang memiliki kode angka yang
tertulis dibadan resistor tersebut. Kode angka tersebut merupakan nilai
resistansi dari resistor tersebut. Pada penulisan kode angka tersebut,
terkadang ada yang langsung menunjukkan satuan dari nilai resistor tersebut,
tetapi ada juga yang hanya berupa deretan angka. Kode angka yang berupa deretan
angka tersebut dapat kita jumpai pada resistor tetap yang bentuknya lumayan
kecil yang sering disebut dengan resistor SMD.
SMD ( Surface
Mounted Device ) Resistor adalah resistor dengan bentuk kotak kecil yang cara
pemasangannya menempel pada pcb. Dibawah ini merupakan bentuk fisik dari
resistor SMD.
Dalam
pengkodean untuk SMD resistor ada tiga macam yaitu :
1. Untuk SMD resistor 5 % dengan angka
tiga digit.
2. Untuk SMD resistor 1% dengan
menggunakan angka 4 digit.
3. Untuk SMD resistor 1% dengan
menggunakan kombinasi dua digit angka dan satu digit huruf.
SMD Resistor 5% menggunakan 3 digit angka
Cara membacanya adalah sebagai
berikut :
- ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama
- ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua
- ANGKA 3 = Menunjukan angka multiplier
- ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama
- ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua
- ANGKA 3 = Menunjukan angka multiplier
SMD Resistor 1% menggunakan 4 digit angka
Cara membacanya adalah sebagai
berikut :
ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama
ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua
ANGKA 3 = Menunjukan angka ketiga
ANGKA 4 = Menunjukan angka multiplier
ANGKA 1 = Menunjukan angka pertama
ANGKA 2 = Menunjukan angka kedua
ANGKA 3 = Menunjukan angka ketiga
ANGKA 4 = Menunjukan angka multiplier
SMD Resistor 1% menggunakan 2 digit angka dan 1 digit huruf
Cara membacanya :
2 angka didepan menunjukan kode Nilai resistor berdasarkan tabel dibawah ini, sedang huruf menunjukkan faktor pengali / multiplier yang ditunjukan pada tabel dibawah ini (tabel dibawahnya)
2 angka didepan menunjukan kode Nilai resistor berdasarkan tabel dibawah ini, sedang huruf menunjukkan faktor pengali / multiplier yang ditunjukan pada tabel dibawah ini (tabel dibawahnya)
Tabel kode angka SMD 2 digit angka dan 1 digit huruf
Contoh pembacaan :
2.
Resistor Variabel (Variable
Resistor)
Resistor yang nilai
resistansi/hambatannya tidak tetap atau bisa diubah-ubah. Berdasarkan cara mengubah nilai resistansinya ada 2 jenis
resistor variable, yaitu :
1. Trimpot :
Resistor variable yang nilai resistansinya dapat
diubah dengan menggunakan
obeng untuk
memutar knop yang ada pada badan resistor.
2. Potensio :
Resistor variable yang nilai resistansinya dapat
diubah tanpa harus menggunakan
obeng, cukup
memutar knop dengan menggunakan tangan atau
menggeser knop
(potensio geser).
Simbol untuk
resistor variable adalah sebagai berikut :
3.
Resistor Non Linier
Resistor yang
nilai resistansi/hambatannya dipengaruhi faktor lingkungan seperti suhu dan
cahaya.
Berikut
ini beberapa jenis resistor non linier :
1. PTC : Positive Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.
2. NTC : Negative Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya.
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya.
3. LDR : Light Dependent Resistor
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya.
adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar intensitas cahaya yang mengenainya makin kecil nilai hambatannya.
Semoga bermanfaat.... :)
0 komentar:
Posting Komentar